Pasar pangan terjangkau menunjukkan komitmen pemerintah dalam melayani masyarakat

pemerintah

Solo, Jawa Tengah (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyatakan operasi pasar murah merupakan wujud kehadiran pemerintah untuk masyarakat.

“Saya ke sini untuk memastikan harga di sini sesuai dengan yang sudah kita bahas di tingkat nasional. Semua harga harus di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dan di bawah harga acuan nasional,” katanya saat meninjau operasi pasar di Kantor Pos Solo, Selasa.

PT Pos Indonesia yang merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ditunjuk untuk melaksanakan operasi pasar selama Ramadan.

“Saya sudah berkoordinasi dengan Wakil Menteri BUMN, laporannya setiap hari,” katanya.

Putri mengatakan, komoditas pangan pokok yang dijual dalam operasi pasar murah juga tersedia di pasar-pasar tradisional.

“Program ini akan berlangsung selama sebulan penuh sepanjang Ramadan hingga Idul Fitri. Mudah-mudahan kita bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.

Sejauh ini, 500 kantor pos tengah menggelar operasi pasar, dengan target hingga 20 Maret mendatang, sudah ada 4.107 kantor pos di seluruh Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Kantor Pos Solo, Shinta Sri Wahyuni, menyatakan, pada tahap pertama menjelang Ramadan, operasi pasar sudah digelar di empat lokasi, yakni kantor cabang utama daerah dan tiga kantor cabang pembantu di Tipes, Colomadu, dan Jajar.

Ia menyebutkan, komoditas yang dijual dalam operasi pasar itu antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, telur ayam, daging ayam, dan bawang putih.

“Ada batasan pembelian maksimal dua bungkus, dan pembelian harus menggunakan KTP. KTP akan terekam, jadi pembelian akan otomatis ditolak jika sudah berkali-kali,” jelasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *