Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono bertemu dengan delegasi pengusaha Brasil pada Rabu (26/2).
Menurut Sadikin, delegasi Brasil menawarkan produk dengan harga terjangkau.
“Mereka menawarkan produk pertanian yang murah dan melimpah. Mereka juga membawa pakar di bidang kedokteran,” ungkap Mentan usai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Saat ditanyai jenis obat yang ditawarkan, Sadikin menjawab bahwa obat generik termasuk yang disediakan.
“Jadi harganya murah,” imbuhnya.
Pertemuan di Kompleks Istana Kepresidenan berlangsung hampir dua jam. Sadikin dan Sudaryanto kemudian terlihat meninggalkan kompleks tersebut, diikuti rombongan pakar dan pengusaha asal Brasil yang berjumlah enam orang.
Selain kesehatan, sektor pertanian menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo mengingat presiden tengah menargetkan swasembada pangan dengan membuat lumbung pangan di berbagai daerah.
Pada Januari lalu, Prabowo menyatakan optimistis Indonesia bisa mencapai swasembada pangan lebih cepat dari masa jabatan empat tahun pemerintahannya.
“Saya yakin swasembada pangan bisa kita capai sebelum empat tahun,” ujarnya.
Ia menegaskan, para menterinya melaporkan bahwa swasembada pangan kemungkinan besar bisa tercapai sebelum tahun kedua pemerintahannya.
Swasembada pangan yang menjadi program prioritas pemerintah saat ini tengah diakselerasi lintas sektor. Program tersebut melibatkan sejumlah kementerian bekerja sama dengan Polri dan TNI.
Untuk mencapai swasembada pangan, Kementerian Pertanian menargetkan 2,3 juta hektare lahan untuk ditanami sebagai persawahan dan tanaman pangan.
Lahan yang akan digarap terbagi atas optimalisasi lahan rawa, pembukaan persawahan baru, dan normalisasi irigasi tersier, primer, dan sekunder di wilayah yang sudah ada.
Sebagian persawahan yang akan segera digarap berada di wilayah Indonesia Timur, yakni di Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Pemerintah juga tengah menyiapkan sistem irigasi, pupuk, dan benih bagi kelompok tani.
Leave a Reply