Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto berjanji akan menindak tegas oknum koruptor yang mengganggu program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Selama 100 hari pertama menjabat, Prabowo berulang kali menekankan pentingnya menjaga pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi.
“Saya akan menindak siapa pun yang tidak patuh,” katanya saat menyampaikan pidato di acara peringatan 102 tahun Nahdlatul Ulama, Rabu malam.
Prabowo mencatat sejumlah pihak menentang dan mencemooh program pemerintah. Ia bahkan melihat adanya upaya untuk menghalangi inisiatif tersebut, katanya.
Presiden menyatakan lebih memilih untuk bungkam dalam menanggapi penolakan dan kritik tersebut. Sebaliknya, ia mendorong para menteri kabinet dan pimpinan lembaga untuk melakukan refleksi diri dan memperbaiki kesalahan yang mereka temukan dalam menjalankan tugas.
Prabowo mengatakan, ia fokus menggalang dukungan untuk program-program yang memajukan kesejahteraan umum. Namun, ia tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap oknum koruptor yang menyabotase inisiatif tersebut.
“Saya telah meminta semua pejabat pemerintah dan lembaga untuk membersihkan diri sebelum mereka dibersihkan!” ia memperingatkan.
Presiden Prabowo telah berulang kali menegaskan komitmennya untuk memimpin Indonesia yang bebas dari korupsi, termasuk pada rapat koordinasi nasional November lalu.
Saat itu, ia mengidentifikasi empat hambatan utama bagi kemakmuran Indonesia: perjudian daring, narkoba, penyelundupan, dan korupsi.
Ia menyoroti bahwa potensi kerugian pendapatan negara dari perjudian daring saja berjumlah Rp981 triliun (lebih dari US$60 miliar), sementara kerugian dari penambangan ilegal mencapai sekitar US$7 miliar —setara dengan perkiraan kebocoran anggaran negara setiap tahun.
Agar Indonesia mencapai kemakmuran, keempat masalah ini harus ditangani secara efektif di bawah kepemimpinannya, tegas Prabowo.
Leave a Reply