Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengumumkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani instruksi presiden tentang irigasi yang menyetujui peningkatan sistem irigasi nasional.
“Instruksi presiden tentang irigasi sudah selesai. Sudah ditandatangani presiden,” katanya di Jakarta, Jumat.
Inpres tersebut dinilai sebagai kebijakan krusial untuk pengembangan dan revitalisasi infrastruktur irigasi.
Peningkatan jaringan irigasi untuk penyediaan air bagi tanaman padi dapat mendongkrak indeks pertanaman dan produktivitas padi. Anggaran sebesar Rp12 triliun telah dialokasikan untuk pengembangan dan revitalisasi infrastruktur jaringan irigasi pertanian.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa pemerintah telah menyelesaikan penyiapan neraca komoditas 2025 dan peraturan presiden tentang pupuk.
Selain itu, penyiapan tenaga penyuluh juga telah selesai.
Hasan menuturkan, strategi tersebut diharapkan dapat membantu negara mencapai swasembada pangan sedini mungkin.
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan produksi padi akan naik hingga 50 persen pada Februari 2025.
“Produksi padi kita pada Februari akan naik hingga 50 persen, begitu pula pada Maret panen akan lebih cepat. Produksi dan panen jagung juga akan meningkat pesat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mendagri mengungkapkan bahwa Perum Bulog telah menerima anggaran sebesar Rp39 triliun untuk membeli tiga juta ton beras hingga April 2025.
Ia menegaskan pemerintah akan membeli beras dari petani pada Februari, Maret, dan April 2025, bertepatan dengan masa panen raya.
Menurut Hasan, dengan alokasi dana tersebut, Bulog seharusnya tidak menghadapi kendala dalam membeli gabah atau beras dari petani.
Leave a Reply